Home » » 3 Hal yang salah dalam pendidikan Pecinta Alam

3 Hal yang salah dalam pendidikan Pecinta Alam

3 Hal yang salah dalam pendidikan Pecinta Alam
Kasus yang menimpa Organisasi Pecinta Alam SMA Negeri 3 Jakarta belakangan ini memang mencoreng wajah Organisasi pecinta alam di Indonesia, hal ini dapat memberi efek negatif kepada organisasi Pecinta Alam yang lainya, salah satu yang paling merugikan menurut saya adalah ketidakpercayaan orang tua kepada sebuah organisasi Pecinta Alam dimana mungkin anaknya ingin bergabung dengan organisasi tersebut.

Hal tersebut jika di biarkan mungkin akan mengurangi kuantitas peserta atau anggota baru yang akan bergabung dalam sebuah Organisasi Pecinta Alam. Namun hal yang lebih merugikan adalah banyaknya anak muda yang ingin terjun ke alam bebas seperti mendaki gunung, namun takut atau tidak di izinkan oleh orang tuanya untuk masuk dalam organisasi. 

Akibatnya adalah banyak pendaki gunung yang mendaki tanpa di bekali cukup ilmu untuk berada di alam bebas, maka efeknya adalah jika mereka terjebak dalam situasi yang sulit atau darurat, mereka akan susah untuk bertahan hidup, karena kurang pengetahuan dan ketidakmampuan yang di milikinya. Kemudian, apa yang harus di benahi dalam pendidikan Organisasi Pecinta Alam di Indonesia. Saya akan menuliskan beberapa hal yang menurut saya penting, antara lain :

  1. Senior salah memposisikan dirinya sebagai senior.
    Senior merupakan orang yang lebih dulu masuk dalam organisasi, namun terkadang mereka menganggap bahwa dirinya adalah orang paling hebat dan paling berkuasa di organisasi, sehingga apapun yang mereka lalukan dianggapnya benar dan mereka berlaku seenaknya sendiri. Seharusnya senior dapat menjadi contoh yang baik, membagikan pengalamanya kepada adik-adik juniornya agar lebih termotivasi, dan membagikan ilmunya kepada adik-adiknya agar mereka dapat menjaga kualitas anggota di organisasi tersebut.
  2. Latihan Fisik yang melenceng.
    Tak di ragukan lagi, fisik menjadi salah satu faktor yang penting sebelum kita berpetualang di alam bebas. Fisik akan menunjang kegiatan kita agar apa yang kita lakukan sesuai dengan perencanaan dan hal-hal yang di takutkan tidak akan terjadi. Namun mungkin banyak senior yang salah dalam mempersepsikan latihan fisik.

    Latihan fisik yang di maksudkan di organisasi pencinta alam adalah peningkatan kemampuan fisik dalam kegiatan yang melelahkan di alam dan penyesuaian diri dengan kondisi maupun cuaca di alam. Salah satu latihan yang benar adalah dengan lari atau jogging, dengan jogging kita bisa meningkatkan kadar VO2max yang masuk dalam paru-paru guna menghadapi udara di ketinggian yang kadar O2 nya menipis. Latihan yang lain misalnya push-up untuk melatih otot tangan, kemudian  sit-up untuk melatih otot perut dan latihan yang lain.

    Latihan fisik yang salah adalah memukuli juniornya hingga babak belur, hal ini tidak akan dapat meningkatkan kemampuan fisik anggota organisasi anda dan tentunya akan memberikan dampak buruk, terutama bagi anggotanya dan bagi nama baik organisasinya.
  3. Perpeloncoan anggota baru 
    Nah, inilah yang paling salah menurut saya, dalam banyak hal di Negeri ini, anggota baru pasti merasakan yang namanya perpeloncoan, baik ketika memasukki sekolah baru, kampus baru atau organisasi baru, hal ini hampir tidak pernah absen.

    Masa orientasi atau masa pendidikan dan pelatihan dasar ( Diklatsar atau Diksar ) seharusnya menjadi masa penanaman pola pikir ( mindset ) bagi anggota Pecinta Alam yang baru bahwa Pecinta alam tidak hanya naik gunung, arum jeram, telusur gua, tapi lebih jauh dari itu bahwa predikat Pecinta Alam membuat kita mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap kelestarian alam. Misalnya bagaimana kita harus menjaga kebersihan lingkungan sekitar kita dari sampah, naik gunung dan membawa pulang sampahnya, melakukan penanaman pohon, sosialisasi tentang pentingnya menjaga lingkungan dan lain sebagainya.

    Semoga tidak akan ada lagi korban dalam pendidikan Pecinta Alam di Indonesia, agar nama pecinta alam bisa menjadi motivasi untuk diri kita untuk menjadi insan yang lebih mengenal Tuhan, lebih mencintai alam kita, mencintai diri kita , mencintai sahabat dan keluarga kita, dan mencintai Negeri ini lewat alamnya yang mempesona.

    Semoga Bermanfaat.
     
    Salam lestari. 

0 komentar:

Post a Comment