Pendakian Gunung Ciremai Via Linggarjati

Pendakian Gunung Ciremai Via Linggarjati
Pada artikel kali ini saya akan membagikan tentang Pendakian Gunung Ciremai  Via Linggarjati. Gunung dengan ketinggian 3.078 mdpl ini merupakan Gunung berapi yang masih aktif dan bertipe Strato vulkano. Gunung Ceremai termasuk ke dalam kawasan Taman Nasional Gunung Ceremai (TNGC), yang memiliki luas total sekitar 15.000 ha. Gunung Ciremai memiliki dua buah kawah yaitu Kawah barat dan Kawah Timur.

Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Provinsi Jawa Barat. Jalur Linggarjati dan jalur Palutungan adalah jalur yang paling banyak dilalui, dan merupakan jalur yang dianjurkan oleh pihak PERHUTANI pengelola kawasan hutan di sekitar Gunung Ciremai.

Di Desa Linggarjati ini kita bisa bermalam di Balai Desa atau dirumah-rumah penduduk. Dari Desa Linggarjati berjalan lurus, kurang lebih 30 menit, mengikuti jalan desa melewati hutan pinus, anda akan sampai di Cibunar dengan ketinggian sekitar 750 mdpl. Disini kita akan menjumpai jalan bercabang, ke arah kiri menuju sumber air dan lurus ke arah puncak. Jika anda tidak bermalam di Desa Linggarjati, anda bisa berkemah di Cibunar ini.

Di sini sebaiknya anda mengisi persediaan air untuk perjalanan pulang pergi, karena setelah ini tidak ada lagi mata air. Dari Cibunar, kita mulai mendaki melewati perladangan dan hutan Pinus, dan kita akan melewati Leuweung Datar dengan ketinggian 1.285 mdpl, kemudian Condang Amis yang memiliki ketingggian 1.350 mdpl, dan Blok Kuburan Kuda dengan ketinggian 1.580 mdpl, di tempat ini kita dapat mendirikan tenda. Dari Cibunar sampai ke Blok Kuburan Kuda dibutuhkan waktu kira-kira 3 jam.

Jalur yang kita lewati akan semakin curam dan kita akan melewati Pengalap dengan ketinggian sekitar 1.790 mdpl dan Tanjakan Binbin yang memiliki ketinggian 1.920 mdpl. Disini anda akan melihat pohon-pohon palem merah. Selanjutnya kita lewati Tanjakan Seruni dan Bapa Tere dengan ketinggian 2.200 mdpl. Kemudian kita sampai di Batu Lingga (2.400 mdpl), tempat ini adalah sebuah batu cukup besar ditengah jalur. Menurut cerita rakyat, dasar kawah Gunung Ciremai sama tingginya dengan Batu Lingga ini. Perjalanan dari Kuburan Kuda sampai ke Batu Lingga ini memakan waktu sekitar 3 – 4 jam. 

Dari Batu Lingga kita akan melewati Sangga Buana Bawah dan Sangga Buana Atas yang memiliki ketinggian 2.665 mdpl. Selanjutnya kita akan sampai di Pengasinan di ketinggian 2.860 mdpl, dibutuhkan waktu sekitar 1,5 jam dari Batu Lingga. Di sekitar Pengasinan ini akan dijumpai Edelweis Jawa yang langka itu. Dari Pengasinan menuju puncak Sunan Telaga atau Sunan Cirebon yang terletak di 3.078 mdpl masih dibutuhkan waktu sekitar 0,5 jam lagi, dengan melewati jalur berbatu.

Setelah sampai di puncak, akan anda dapat kawah-kawah Gunung Ciremai yang indah. Bila cuaca cerah kita juga dapat menikmati panorama yang menarik ke arah kota Cirebon, Majalengka, Bandung, Laut Jawa, Gunung Slamet dan gunung-gunung di Jawa Barat. Dari puncak ke arah kanan kita bisa menuju ke kawah belerang yang ditempuh dalam 1,5 jam perjalanan. Untuk mengitari puncak dan kawah-kawahnya, diperlukan waktu 2,5 jam.
Dari Puncak kearah kiri 15 – 20 menit perjalanan, kita akan jumpai 3 buah cerukan, yang posisinya lebih rendah dari puncak dinding kawah, tempat ini bisa digunakan untuk bermalam. Perjalanan ke puncak membutuhkan waktu 8-11 jam dan turun 5-6 jam, saya sarankan anda mendaki pada musim kemarau karena cuaca kondusif dan kondisi medan tidak terlalu licin, serta pemandangan lebih cerah.

Catatan : 
Untuk mencapai desa Linggarjati, dari terminal Cirebon atau dari Jakarta, kita naik bus jurusan Kuningan dan turun di Terminal Cilimus atau di pertigaan menuju pusat Desa Linggarjati, lalu naik minibus ke Desa Linggarjati.

Pendakian Gunung Sumbing Via Garung Wonosobo

Pendakian Gunung Sumbing
Kali ini saya akan menceritakan pendakian saya ke gunung sumbing beberapa waktu yang lalu. Gunung Sumbing merupakan Gunung tertinggi kedua di Provinsi Jawa Tengah, provinsi tempat saya tinggal. Terletak di Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Temanggung.

Gunung ini juga bersebelahan dengan Gunung Sindoro. Gunung dengan ketinggian 3.371 Mdpl ini mempunyai 4 Jalur pendakian, yaitu Garung, Tedeng, Cepit dan Cengklok. Namun di tulisan ini saya hanya akan membahas pendakian via Garung, Kecamatan Kalikajar , Wonosobo.

Di jalur Garung ini juga terdapat 2 jalur pendakian yaitu jalur lama dan jalur baru, jalur baru dibuat untuk alternatif karena jalur lama sering longsor. kedua jalur ini nanti akan menyatu kembali di POS IV atau Pestan.

Petualangan saya di mulai pukul 14.30 WIB dari Basecamp, langsung menuju POS I, saya hanya berdua dengan teman saya, mas Mohamad Nur Firdaus, kami memutuskan untuk melewati jalur lama untuk pendakian dengan alasan karena jalur yang lebih pendek dan tentu saja waktu tempuh akan lebih singkat.
Pendakian Gunung SumbingKami ketemu dengan rombongan dari semarang di perjalanan menuju POS I, mereka sekitar 7 orang laki-laki dan 1 perempuan. setelah beberapa lama berjalan melewati jalan berbatu yang ditata rapi, sisi kanan kiri adalah ladang penduduk, akhirnya kami memasuki hutan, tak berapa jauh terlihatlah POS I yang di sebut Malim.

Setelah beristirahat sejenak dan berfoto sejenak, kami melanjutkan perjalanan menuju POS II, masih dengan rombongan dari semarang. Jalan menuju POS II adalah tanah liat, cukup terjal, setelah sekitar 2 jam perjalanan akhirnya kami sampai di POS II yang diberi nama Genus.

POS ini cukup lapang untuk anda mendirikan tenda. Setelah melepas lelah dan berfoto ria, kami melanjutkantracking kami menuju POS III, perjalanan menuju POS III menurut saya adalah yang terjauh, karena menghabiskan waktu sekitar 3 Jam, atau mungkin pengaruh dari kondisi fisik kami, setelah sekian lama berjalan, kami akhirnya sampai di POS III sekitar jam 19.10 WIB, 

Pendakian Gunung Sumbing
POS III ini disebut dengan Seduplak Roto. POS ini tidak terlalu besar , niatnya mau melanjutkan perjalanan namun sepertinya kondisi fisik kami tidak memungkinkan, akhirnya kami memutuskan untuk bermalam dan melanjutkan perjalanan esok pagi, kebetulan belum ada yang membangun tenda. Kami berpisah dengan rombongan dari semarang karena mereka akan tetap melanjutkan perjalanan menuju POS IV atau biasa disebut Pestan, katanya masih sekitar dua jam lebih. 
Esok paginya kami berdua melanjutkan perjalanan menuju puncak dengan ditemani oleh rombongan dari Jogja dan semarang berjumlah 8 orang , 4 permpuan dan 4 laki-laki. Rombongan ini baru sampai saat kami sudah terlelap tadi malam. Pukul 07.30 WIB kami melanjutkan perjalanan menuju POS IV atau Pestan, jalurnya sudah bertambah terjal. Setelah tiba di POS IV kami hanya beristirahat sejenak, sambil sedikit berbincang dengan robongan yang naik dari Jalur Baru. 
Pendakian Gunung Sumbing
Kami akhirnya melanjutkan pendakian menuju Watu Kotak, sampai di Watu Kotak (Batu Kotak dalam bahasa Indonesia) , kami melanjutkan perjalanan ber 5 karena 3 pria dari Jogja memutuskan untuk turun kembali ke POS III. Kami ber 5 melanjutkan perjalanan ke Puncak Kawah, dan Sampai Sekitar Jam 11.30 WIB, sangat lelah namun terbanyar dengan kepuasan yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Kami turun langsung jam 12 lebih sedikit dikarenakan cuaca yang tidak mengizinkan kita berlama-lama di Puncak. Akhirnya sampai di Basecamp Garung Pukul 18.30 WIB. 
Catatan penting :
  • Retribusi Basecamp Rp. 4.000,- (bayar sekali)
  • Retribusi Air dan kamar mandi Rp. 1.000,- (bayar sekali)
  • Transport paling mudah dengan Bus dari Magelang atau wonosobo Jurusan Temanggung, atau dari arah sebaliknya , bilang saja sama bapak kenek turun di Basecamp Sumbing pati tau. 
  • Rekomendasi saya naik dan turun lewat jalur Lama ( jika di izinkan Stickpala atau petugas Basecamp, soalnya sering longsor)
  • Rekomendasi kawan-kawan lain naik Jalur lama turun jalur Baru ( Jika air tidak cukup ).
  • Jalur Lama tidak ada sumber air
  • Jalur Baru dilewati sungai .
Watu Kotak (saya potret terbalik , karena pohon tempat tulisan itu memang sudah roboh dan hampir jatuh) dan Puncak Kawah Sumbing yang mempesona.
Pendakian Gunung Sumbing

Pendakian Gunung Sumbing

Terimakasih, sampai jumpa pada tulisan saya berikutnya. 



Pendakian Gunung Merbabu Via Selo Kabupaten Boyolali

Pendakian Gunung Merbabu Via Selo Kabupaten BoyolaliKali ini tulisan saya adalah tentang Pendakian Gunung Merbabu Via Selo Kabupaten Boyolali. Selo berada di tengah - tengah antara Gunung Merbabu dan Gunung Merapi. Jalur ini terkenal dengan Sabananya yaitu Sabana banyaknya percabangan yang bisa menyesatkan pendaki.

Setelah tiba di Selo, lakukan pendaftaran di Pos Polisi Pasar Selo. Kemudian Perjalanan selanjutnya untuk menuju ke basecamp Gunung Merbabu, dari Selo tepatnya dari kantor Polisi, pendaki harus berjalan kaki menyusuri jalan aspal sejauh 2 km selama 1 jam. 

Jika anda malas berjalan, anda dapat menyewa mobil bak terbuka sayuran atau ojek untuk melintasi perkampungan penduduk dan ladang - ladang yang berada di lereng - lereng terjal menuju ke Basecamp Selo. Jika mau pemanasan pendakian, lebih baik anda tetap berjalan kaki.

Di Kampung ini terdapat buah 3 rumah yang biasa dijadikan Basecamp. Rumah ini cukup besar sehingga mampu menampung puluhan pendaki yang menginap. Disini pendaki dapat beristirahat dan menitipkan barang - barang pribadi dan mengisi air untuk pendakian. Di Basecamp juga mnenyediakan makanan dan minuman, untuk mengisi perut.

Perjalanan dari Basecamp menuju Mpitian kurang lebih akan memakan waktu 1 Jam, pendakian diawali dengan melintasi area perkemahan yang sangat luas yang ditumbuh pohon - pohon pinus sehingga cukup rindang dan sejuk. Jalur yang kita lewati masih cukup landai kemudian mulai memasuki kawasan hutan, akan banyak dijumpai pertigaan, maupun perempatan jalur yang menuju ke perkampungan penduduk, maupun jalur penduduk mencari kayu bakar dan rumput, untuk itu tetap pilih jalur yang paling lebar. Berjalan sekitar 1 jam akan sampai di Mpitian yang berupa perempatan jalur.

Perjalanan dari Mpitian sampai di  Tikungan Macan juga akan memakan waktu sekitar 1 Jam. Dari Mpitian masih agak landai melintasi hutan akan berjumpa dengan sungai kering yang berisi pasir. Setelah menyeberangi sungai kering jalur mulai agak menanjak namun masih di dalam hutan. Setelah berjalan sekitar satu jam dari sungai kering ini, jalur terjal sekali meliuk mendaki bukit dan kita akan menjumpai tikungan macan. 

Dari Tikungan macan sampai ke Batu tulis masih memakan waktu 1 Jam. Di Tikungan Macan ini kita bisa memandang ke bawah ke arah jurang yang masih diselimuti hutan lebat. Dari Tikungan Macan jalur mulai sedikit terbuka, namun masih melintasi hutan yang sudah tidak terlalu lebat lagi. Jalur mulai menanjak, setengah jam berikutnya jalur mulai agak sulit dan mulai terjal. Setelah 1 jam dari Tikungan Macan kita akan sampai di Batu Tulis.

Watu tulis menuju ke Jemblongan dapat di tempuh selama 1,5 Jam. Batu Tulis adalah tempat terbuka yang cukup luas, di tengahnya terdapat sebuah batu yang cukup besar. Pemandangan indah di sekitar Batu Tulis bisa menjadi pengobat lelah. Banyak terdapat Edelweis yang tumbuh tinggi dan besar sehingga bisa digunakan untuk berteduh sekitar 5 orang. 

Perjalanan dari Batu Tulis medan mulai terbuka berupa padang rumput yang sangat terjal dan berdebu. Bila di musim hujan jalur ini licin sekali sehingga perlu perjuangan sangat keras untuk bergerak ke atas. Puncak Gunung Merbabu masih belum kelihatan, pendaki masih harus melewati empat buah bukit yang terjal untuk sampai di puncak Gunung Merbabu.

Setalah kurang lebih 1 jam berjuang melintasi medan yang berat dan terjal pendaki akan sampai di puncak bukit, selanjutnya turun dan landai melintasi padang rumput. Pemandangan sekitar di Padang Rumput ini sangat indah. Sedikit naik bukit dan kemudian turun lagi pendaki akan sampai di tempat yang sering disebut Jemblongan yakni sebuah tempat yang banyak di tumbuhi Edelweis dalam ukuran besar dan rapat sehingga sehingga membentuk hutan yang indah.  
Pendakian Gunung Merbabu Via Selo Kabupaten Boyolali

Anda bisa beristirahat sejenak di sini. Ini adalah tempat terakhir yang bisa digunakan untuk berteduh dan beristirahat dengan nyaman, karena jalur selanjutnya berupa padang rumput terbuka. Perjalana berlanjut dari Jemblongan menuju Puncak Syarif  dan memakan waktu sekitar 2 Jam. Dari Jemblongan, Anda tetap harus berjuang untuk mendaki bukit yang terjal. Setelah berjalan sekitar 1 jam akan tampak puncak Gunung Merbabu. Pemandangan yang sangat indah di depan mata, kita memandang jalur medan terjal yang harus kita tempuh untuk menggapai puncak gunung Merbabu.
Pendakian Gunung Merbabu Via Selo Kabupaten Boyolali


Sekitar 30 menit hingga 1 jam diperlukan untuk melewati jalur padang rumput yang terjal dan berdebu untuk mencapai Puncak tertinggi gunung Merbabu. Setibanya di Puncak Gunung Merbabu, untuk menuju Puncak Kenteng Songo.

TRANSPORTASI
  • Dari arah Semarang dan Jakarta.
- Bus Jurusan Semarang - Solo atau Jakarta - Solo turun di terminal Boyolali.
- Dilanjutkan berjalan ke pasar Sunggingan atau Pasar Sapi.
- Mini Bus dari Pasar Sunggingan ( Pasar Sapi ) Boyolali ke Cepogo / Selo.
- Mini Bus  dari Pasar Cepogo ke Selo.


  • Dari arah Solo dan Surabaya.
- Bus jurusan Solo, Semarang atau Surabaya turun di RSU Boyolali, atau Surowedanan.
- Mini Bus Surowedanan ke Cepogo / Selo.
- Mini Bus dari Pasar Cepogo ke Selo.

  • Dari Arah Jogjakarta.
- Bus jurusan Jogja - Solo turun di Kartasura
- Ambil bus jurusan Semarang, Jakarta, atau Boyolali turun Di RSU atau Surowedanan.
- Mini Bus Surowedanan ke Cepogo / Selo.
- Mini Bus dari Pasar Cepogo ke Selo.

Salam Lestari.
Thanks to Belantara Indonesia

Tips jika digigit ular

Ular merupakan salah satu binatang yang paling mematikan karena ada beberapa jenis ular yang mempunyai bisa yang cukup berbahaya jika kita terkena bisa tersebut. Namun masih banyak orang yang belum mengetahui bagaimana cara yang benar saat ada yang digigit ular. Berikut saya uraikan sedikit caranya.

Untuk pertolongan pertama ketika digigit ular :
1. Tenang jangan panik 
    Banyak orang yang langsung panik saat di gigit ular dan melakukan hal yang salah, hal ini nantinya justru         bisa merugikan diri anda sendiri. jadi tetaplah tenang.

2. Tidak terlalu banyak bergerak apalagi menggerakkan bagian tubuh yang kena gigitan ular.

3. Jangan ditoreh/dilukai/dirobek, lakukan dengan segera pembalutan dengan bahan elastis atau kain diatas        luka gigitan guna menghentikan atau menghambat laju racun sampai ke jantung.

4. Diistirahatkan dalam posisi horizontal terhadap luka gigitan. 
    Hal ini juga untuk membatasi peredaran darah yang terkena gigitan ular 

5. Ambil sesendok minyak tanah dan sesendok minyak goreng, lalu suruh korban meminumnya. Minyak          tanah dan minyak goreng berfungsi untuk menjadi pelindung atau tameng bagi jantung dan organ-organ          penting dalam tubuh dari serangan racun bisa ular. 
   Racun bisa tidak akan mampu menyerang jika tubuh diberi kedua cairan tersebut atau Ambil segenggam        garam dan masukkan ke dalam air dalam sebuah gelas besar. Aduk air garam tersebut secukupnya. Buang    ampas garam yang mengendap di dasar gelas. Terus air garam tersebut diminumkan kepada sang korban.      Seperti halnya minyak tanah dan minyak goreng, air garam juga berfungsi sebagai anti toksin yang bisa          melindungi jantung dan organ vital dari serangan racun bisa ular

6. Segera bawa ke Rumah sakit atau puskesmas untuk pertolongan lebih lanjut